“Oh …. Bokeb “Gak tahu Kang. Tp menyadari ‘keadaan’ begini, sebagai lelaki normal tak urung ada yg menggeliat di balik celana pendekku. Aku sampai. Anakku pun begitu. Jg ketika masuk ke kamar anakku. ”
“Kenapa saya?” tanyaku lagi. Kami memang sdh biasa tak punya pembantu. Milik Lilis begitu eratnya menjepit batangku, persis seperti milik isteriku pada awal-awal kami menikah. Yg tak biasa adalah dia beberapa kali ‘tertangkap’ sedang memandang ke arahku tp tatapan matanya agak ke bawah. Sekilas Aku sempat melihatnya lewat dari balik bentangan koranku. udah lama banget menahan ….”
“Kamu sadar Lis?”
“Iya Kang, sadar bahwa saya sangat membutuhkanmu Kang …. “Ooooohhhh….. Itu sdh sering dan Lilis jg sdh tahu. Kemudian, ini gerakan refleks yg wajar dan biasa ketika sambil berciuman telapak tangan kananku mulai meremas-remas buah dada kirinya yg hanya tertutup daster. Kuciumi buah dadanya, bergantian kanan dan kiri. Aku masih tak bergerak walaupun Aku belum mencapai puncak. Aku dorong kepala Lilis menjauh, ciuman terlepas.
