“Tuh kan adegannya seru” katanya. Vidio XNXX Kuarahkan batang kemaluanku yang sudah membesar dan menegang ke lubang kewanitaannya. Pelan-pelan tanganku menarik handuknya turun sehingga terlihat payudaranya yang putih dan indah. Aku ingin sekali mencium dan melumat payudara putih dan kenyalnya. Jujur saja, aku belum pernah melihat pemandangan seindah itu. Dia pun menarik penisku sambil dan kembali mengulumnya. Tak lama Evi pun mengimbagi gerakanku dengan sesekali menggoyangkan pinggulnya. “Ssshhh terus Ren”, desisnya semakin menjadi ketika tanganku mengelus klitorisnya. “Kamu masih belum keluar ya Ren? “Enak Vi” erangku menerima kocokan di penisku. Genggamannya makin kuat seiring gerakan tanganku di vaginanya yang sudah mulai basah. Saat itu juga darahku terasa naik dan penisku mengeras. Tangan Evi yang semula di samping perlahan naik ke kepalaku dan meremas rambutku. Matanya sesekali terpejam dan melirik nakal ke arahku sambil
mengulum penisku dengan cepatnya. Matanya sesekali terpejam dan melirik nakal ke arahku sambil
mengulum penisku dengan cepatnya. Kucium lagi bibirnya sambil kuucapkan terima kasih padanya.










