Tidak salah jika aku selama ini mengidam –idamkan dia,hhe. Bokeb Saat itu aku hanya mengangguk dan pasrah saja karena aku lemas sekali. Masih dengan posisi sex yang sama, namun gini Arif yang memegang kendali. Gerakan naik turun penisnya membuat tubuhku bergetar tidak karuan. “ Sekali lagi maafkan saya ya Buk, saya janji tidak akan mengulangi kelakuan bodoh ini lagi, ” ucapnya masih dengan wajah ketakutan dan masih mengelap sepatuku. Sementara Arif mengunci pintu berdiri disamping kursi meja makan mini yang ada di dalam pantry. Crotttttttttttttt…., ”
“ Aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. Tak jarang aku memberinya upah, bahkan aku pernah membelikan dia jam tangan dan sepatu. Aduh deg-degkan banget rasanya aku saat itu. Melihat dia yang ketakutan seperti itu akupun tidak tega,
“ Iya Nggak papa kog Rif, aku tadi Cuma kaget kog karena kena percikan air panas, ” ucapku memakluminya. Secara spontan akupun mulai melepaskan celana dalamku dan meletakan dimeja makan pantry. Tidak salah jika aku selama ini mengidam –idamkan dia,hhe.




















