AAHH.. Bokep Jepang AARGHH..!”, teriakku, seiring dengan keluarnya sperma, menyemprot muka mereka berdua silih berganti.Cinthya dan Silvy menjilati leleran spermaku di mukanya, sesekali mereka juga saling menjilat. Beliau mengambil 2 Coke kaleng dingin. Kucabut perlahan penisku dari vagina Silvy. “Eehhm.. Jaim.. gantiin tugas mu sama Marini. Cinthya membungkuk hingga akhirnya kami membentuk posisi 69, bergabung dengan Silvy yang tengah menghisap penisku.Bergantian mereka menjilat dan menghisap penisku, dan kadang mereka saling menjilat lidah masing-masing, ataupun berciuman. In fact, aku juga punya langganan tetap penyaluran hasratku di sana. “Gue dari tadi merhatiin elu liatin badan gue.., lu suka khan..?” sambil senyum sedikit menggoda. Fantasiku jadi kenyataan, akhirnya aku dapat menikmati tubuh Cinthya. “Siap ya sayang..,” dan perlahan centi-demi centi batang penisku amblas di vagina hangat dan sempit ini. Sesekali kutampar pantat Cinthya, membuat Cinthya melenguh kesakitan, namun suaranya menambah sensasi.Geli di ujung penisku semakin kuat.




















