Yang jelas, ketika kami sama- sama tiduran dengan posisi miring dan berhadapan muka, kulihat senyum Prima sudah tersungging lagi di mulutnya. Sepintas seperti tidak ada persoalan pagi itu. Bokep Montok Lalu terdengar suaranya ragu,
“Kalau saya berterus terang, pasti Bunda marah.”
“Gak,” sahutku,
“bunda janji, kamu ngomong apa pun bunda takkan marah.” Prima menatapku, masih bersorot sangsi. “Deuh…anak manja lagi netek nih ya ?” kataku perlahan sambil mengelus rambut anak tiriku. Tapi ditengah celucupan dan remasan Prima ini, diam-diam tanganku mulai menyelidik. Tanganku berminyak-minyak, perutku juga berlepotan air mani anak tiriku, sehingga aku merasa perlu membersihkannya. Dan masuk ke dalam kamarku, dengan perasaan bercampur aduk. Dan menatap wajah tampan anak tiriku. Nanda duluan meninggalkan ruang makan. Serta perkawinanku dengannya terasa sebagai perkawinan yang normal. Yang jelas aku wajib tahu, kenapa sikapnya jadi berubah drastis begitu ?! Kalau salah didik serta pengawasannya, mungkin saja tenggelam ke dalam arus pergaulan yang tidak sehat. Yadi pun tidak mau mengganggu gugat segala harta benda yang telah diberbaginya padaku.Ia cuma menyarankan










