“Ayo kita pulang” saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam.Segera kami berdiri dan merapikan baju, Rini kekamar mandi membersihkan sisa-sisa sperma yg berleleran di vaginanya.Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Rini kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu.“Aduh, sekarang dia panggil saya Mas, padahal saya bossnya, belum lagi kalau dia hamil”. Bokep Japan Sudah tdk ingat lagi antara boss dan karyawatinya.Saya letakkan prop USG tersebut, sekarang yg memeriksa jantungnya adalah tangan kanan saya di payudara kirinya. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yg lebat,“Pantas, alisnyapun lebat” pikir saya.Kini saya langsung mengarahkan mulut saya ke vaginanya, karena lebatnya “hutan” kewanitaannya, saya terpaksa menggunakan kedua tangan saya untuk menyibak “hutan”nya. ketika pelincir menetes diperutnya. mas, enak”…saya tetap dalam posisi semula, sekarang dengan bekal sedikit pelincir diibu jari saya, saya bantu Rini dengan menggosok-gosok kelentitnya.




















