caakit, Doll.., sst… uhh..!” jeritnya. Bokep Jilbab/Hijab Biar begitu, aku banyak yang ngantri lho… (he he). Demikian juga Ida, mulai mengimbangi gerakanku. Ahhh.. Aku langsung masuk ke kamar mandi dan menubruknya. Maka jadilah kami bertiga mudik bersama.Sepanjang perjalanan kami ngobrol bersama. Sampai sekarang kejadian itu hanya kami saja yang mengetahuinya. Hampir seluruh penisku masuk ke mulutnya. Lalu kutekan lagi, nah sepertiganya sudah masuk. Ternyata tangannya halus juga.“Mbak, yang bener, masa ini adik Mbak? Aku langsung menjabat tangannya. “Crottt.. Aku jadi nggak ada kerjaan deh.” kataku memberi alasan.Ida hanya tersenyum saja, “Ya udah.., kamu ikutan ngobrol bareng kita disini.”Begitulah, kemudian kami larut dalam obrolan kami. Lepaskan..! “Hm.., cukup seksi juga ni anak.” batinku. Aku cukup kaget karena belum pernah menelan cairan tersebut. Kata orang sih aku emang tidak terlalu ganteng, tapi manis. Aku menekan pantatku maju mundur, dan terasa vaginanya semakin licin, sehingga aku semakin leluasa menggerakkan penisku semakin cepat.
