Saya sampai njerit!“AaaaAAAA!! Vidio XNXX sumpah, baru kali ini ada laki-laki blak-blakan ngaku seperti itu.Lembar uang lima puluh ribu yang tadi ditaruh Juragan di sebelah saya dia ambil, lipat, lalu dia selipkan ke… aduh! Aduuuu!!”Juragan mendengus dan menggerung. Beliau langsung saja menurunkan badannya yang besar itu, menghimpit badan saya di bawahnya. Rambut mesti disasak, disanggul, disunggar, pakai tusuk dan kembang. Alis saya yang sudah tebal dibikin tambah tebal. Biar aku nebus dosaku ke kamu, Denok.”“Juragan…” saya cuma bisa bilang itu karena masih lemah, sambil berusaha senyum. “Hauhh… Ga…n! Kamar tidurnya. Aku mau kok mbayar buat itu.” Beliau menarik badan saya mendekat ke badannya, sampai pipi saya nempel di samping dadanya yang gemuk.“Ihh?!” saya kaget dengar bisikan Juragan itu. Saya pun makin berani.Akhirnya saya nggak bisa lagi hitung berapa orang yang sudah merasakan badan saya, dan saya pun bunting… Wajar, kalau ingat sudah begitu banyak orang yang bisa menghamili saya. Ternyata nggak gampang juga mencari uang dengan cara seperti ini, paling-paling yang kami dapatkan
