Pak Abdul terus mengocok tongkolnya sambil mengerang, aduh… lama banget lagi. Tanpa menunggu konfirmasi dikeluarkanya tongkolnya yang coklat panjang. Bokep Family Sambil membantuku memakai CD dia mengusap-usap memiawku dan saat aku memakai BH ku dia meremas-remasnya dengan alasan biar pas posisinya, dasar anak muda yang aneh. Pas aku berhenti di barisan paling depan. “Anu gak mbak, kita ngomongin hujan-hujan enaknya nyusu eh minum susu anget”, jawab anak sma yang duduk di belakang. ohhhhhhhhh…………”, desahku sambil tanganku mainin memiaw sementara tetek masih kebuka, meski udara dingin badanku hangat karna nafsu. ohhhhhhh……… sssssshhhhhhhh…… ohhhhhhh………… ssssssshhhhhhhh………. crot… crot…. Sengaja aku tengok keduanya. Kok pentilnya keliatan??”, kata pak Abdul lagi. Sial nie bandot, gak tau legging kesayanganku di kotorin lagi. “Eh Ahmad… makasi jas hujannya ya…, sini…sini, aku mau ucapin terima kasih…, kamu mau minta apa?”, kataku menggodanya. “Maklum ujan“ kata pak Abdul. “Saya parkir mionya di sini aja ya”, kataku memarkir motor agak kedepan.
