“Ehhh…!! Bokep Mama Coba ini… deh Clickkk” tangan Reina dengan santai mengklik mouse
“Yahh… Reii….” Aku agak manyun kecewa , duh Reina gimana sih, lagi tanggung baca maen click aja, apa tadi yang diklik ? “Ehhhhh, Diammm ! “Cresshh… Crebbbbb…. katanya mau sama Ommm Hemmmm…?” Tangan si om kurus mengelus pahaku yang terjuntai dipinggiran bangku panjang itu. Pak Dede mengambil sebuah buku agenda, tampaknya mereka sedang sibuk membicarakan siapa nama-nama korban mereka berikutnya.Tanganku ditarik oleh Farida, kemudian kami berempat segera mundur teratur tanpa mengeluarkan suara….. Kaki Si Om sedikit mengangkang ketika tanganku merayap membelai kepala kemaluannya. “Boleh dong kita kenalan…” salah seorang lagi menghadang jalanku
Aku tidak menjawab dan menghindar sampai…. keperawanku. Duh…,aku yang cantik dan tidak bersalah ini menjadi pelampiasan Farida. Aku melihat wajahnya sama-sama cemas dan ketakutan. “Feby, ketimbang kamu melakukan onani di WC, lebih baik kamu bapak ajari langsung enaknya yang sebenarnya itu seperti apa….” Pak Dion tersenyum mendekati gadis itu, kepala sekolah bejat itu membuka bajunya sendiri sambil memandangi gadis itu
