“ Aduh…, Oouhhh… kita istirahat dulu ya sayang! Bokep Mba Ratna bangkit dan duduk bersimpuh di sampingku. Sesaat saya sempat melihat Mba Ratna mengamati tubuh telanjangku. Mba Ratna ambruk menindih tubuhku sementara batang kejantananku masih tetap menancap di memeknya yang hangat. Seketika tubuhku lemas, tulang-tulangku seolah rontok. Beberapa saat kemudian Mba Ratna mulai beraksi. Saya juga sempat melirik pahanya yang sedikit tersingkap. Kemudian, pelan tapi pasti saya mulai mengayunkan pantatku maju-mundur. saya memang sudah lama mengidamkan penis sebesar ini.Hhhmmm…!” ucapnya, kembali melumat kejantananku. Saya juga sudah mau keluar… ooohhh… yeaahhh….!” Saya juga mempercepat gerakanku. Namun sebelum sperma keluar, saya segera mencabut Penisku. Dan ternyata Mba Ratna menanggapi positif tindakanku itu. Mba Ratna tampak tersenyum puas sambil meletakkan kepalanya di atas dadaku dan mengusap-usap bulu-bulu halus di atasnya. Saya memejamkan mata saat tangan lembut Mba Ratna mulai menyentuh dada saya, meratakan madu yang lengket itu ke setiap sudut tubuhku.
