Kilatan cahaya dari luar bus memberikan sedikit penglihatan mengenai ibu di sampingku. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Bokep India Memejamkan mata.Lama sekali. Ya, kearahku. Tangan ibu itu mulai duluan, menyusup di bawah sweater, mencari “adikku” yang mulai tegang lagi. Tinggal jalan kaki ke Pondok Indah Mall. Sepanjang sejarah hidupku. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan ibu itu mulai mengelus pahaku. Tiba-tiba jariku seperti ditumpahi cairan hangat. Ibu itu kini sedang sibuk memberikan makan kepada anaknya. Tangannya kanannya membantuku membukanya.Tanganku kemudian masuk pelahan ke dalam bajunya, untuk merasakan keindahan payudara di baliknya. Hidup serasa jalan tol, tanpa rintangan, mulus tanpa gejolak, penuh aturan. Pelan sekali, sikuku bergerak. Putingnya. Paling tidak dengan jariku.“Ga papa …”,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan ini.Ibu itu cemberut. Kalau saja Mei di sampingku, pasti kepalanya sudah bersandar di bahuku, dan tangannya memeluk lenganku. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma.




















