Palkonku mulai menyentuh labia minora Makiko. Bokep Pasti seksi keringatan begitu. Satu tangannya masih menggenggam si Jendral, satunya lagi menutup mulutnya. Langsung saja kuangkat pantatnya lalu, bless.. Saya bersandar lemas ke pundaknya sambil merangkul. Wah dengan hanya masuk kepalanya saja jelas saya tidak tahan. Walaupun tidak membuka mata tetapi senyumannya mengembang, masih sambil menghisap jempolnya. Dia langsung menyedot dan mengulum bibir bawahku. Lalu bisa dong ditebak, apa yang kami lakukan siang sampai malamnya. Dengan gerakan cepat kusodorkan saja batang kemaluan saya itu ke mukanya, langsung disosor, seketika rasanya sampai puncak. “Mpffhh, shhh, ahhh, ughh.” desahnya tidak menentu sambil memintaku untuk tidak berhenti. Dia hanya melotot kaget sebentar, sebelum akhirnya dia merangkul tengkukku dan menekanku pada dadanya yang bulat sintal putih. Lebih baik besok senin dimarahi sama boss daripada melewaktan kesempatan emas, hehehe. Dengan gerakan setengah berputar, si Jendral tertekan untuk menyodok meckynya kembali.




















