Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Bokep Jilbab/Hijab Aqu merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini. Lidya hanya diam saja.“Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan.“Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aqu datang ke rumah Lidya. Namun sama Sekali aqu tak bisa apa-apa. Apalagi oleh sesuatu yg aqu sukai. Aqu memang tak mengerti dgn kekecewannya. “Ohh..”, Lidya mengeluhh panjang sembari menggelimpangkan badannya ke samping. Aqu ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Aqu benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Dan kebetulan sekali aqu kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yg cukup keren. Padahal tadinya aqu benci sekali, karena menganggap Mas Herlambang telah merebut Mbak Indira dan sisiku. Aqu memang paling suka kalo dipuji.Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..”, ujar Tante Amanda sebelum pergi.“Ke rumah..?”, tanyaqu memastikan.“Iya.”“Memangnya ada apa?” tanyaqu lagi.“Lidya ulang tahun. Namun aqu masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulaqukan.




















