Siang itu seperti biasa aku jemput dia di sekolahnya. Bokep Cina Aku kadang hampir tidak tahan melihat tubuh Juliet yang seksi sekali. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku. Tapi aku selalu ingat, bahwa dia adalah anak juraganku. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.“Punyamu besar sekali mas Son…, Jul suka.., ehmm..”, katanya sambil kemudian kembali mengulum kemaluanku.Setelah kurang lebih 15 menit Non Juliet menikmati penisku, dia suruh aku duduk di sofa. “Kenalin nih mas, temanku”, Non-ku berkata sambil tersenyum. “Masuk saja mas…, sambil minum dulu…, baru kita pulang”. Orang tua Juliet termasuk orang tua yang strict pada anaknya, sehingga bila dia pulang telat pasti kena marah. Segera aku maju mundurkan pantatku, sambil tanganku mengapitkan buah dadanya. “Biar saya yang buka mas”, katanya. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Tak terasa penisku sudah mengeras menyaksikan pemandangan itu.

















