Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Kenapa??!!”Dia melihatku dengan pandangan marah. Bokep Ojol Tubuhku masih bergetar. Sepuluh menit setelah itu,Tomo terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya.“Tidak”, Tomo masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa.“Sempurna” katanya dingin.“Seperti boneka..”Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.Sehari setelah kunjungan itu, Tomo bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku.“Halo.. Tapi, di depan kamar Tomo aku berhenti.Pintunya terbuka sedikit. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”Tomo pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Tomo.”Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Tomo tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Tomo pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu.




















