Di halaman kost aku melihat dua mobil, satu Toyota Corola warna putih yang merupakan milik si Angga dan satu Suzuki Esteem milik si Pusink. Waktu itu kami banyak mengobrol dan menurut Verika dia anak orang kaya yang tinggal di daerah Pondok Indah, dan dia ke karaoke cuma untuk bersenang-senang, bukan untuk duit. Film Porno Mamanya sendiri jarang berada di rumah. Oh ya, aku paling suka memperhatikan mata seseorang, buat aku mata bisa menceritakan kondisi orang tersebut. Aku memperhatikan muka si Verika yang sudah merah padam, dia tetap memejamkan matanya. Tangannya terasa sangat dingin, hihi… masih perjaka sih. Aku lihat teman-teman aku pada minta nomor telepon, aku sendiri tidak begitu tertarik dengan Melisex. Verika masih tertidur dengan tubuh polos. “Giliran loe sekarang…” Dia terlihat ragu-ragu. Utay juga melakukan hal sama. Gerakan aku semakin lama semakin cepat sambil sekali-kali aku menghujamkan kemaluan aku sedalam-dalamnya. Ketika Verika membalikkan badannya, jantung aku hampir berhenti berdetak. Memang aku ini sanggup main berkali-kali dan permainan selanjutnya daya tahan aku
