Lalu saya gesek terus maju mundur dan enak sekali yang saya rasakan. Tapi saya terus mencium sebisa qu.“Amida… mas boleh pegang ini enggak?” tanyaku sambil meraba teteknya. Bokep Mama Amida takut…”
katanya sambil terus melihat ke arah rudal qu yang sudah mau meroket tepat ke arah “Tempe” nya yang masih tertutup CD. Saya sebagai seorang mahasiswa dengan prodi yang saya ambil yaitu bahasa mandarin. Lalu saya singkap rok biru awan nya dan saya elus-elus bokongnya sambil menempelkan rudal qu tepat ke selangkangannya. Setelah ngobrol-ngobrol saya lantas mengerjakan tugasnya dan mengajarinya berbahasa Mandarin. Buseet… Indah sekali bentuk tubuhnya. “Selama ini Amida hanya baca –baca aja dan membayangkan aja… Gimana bentuknya..”Pantas, piker qu sedikit aneh, karena sejak dari tadi Amida tidak berusaha untuk menghindar atau melawan saat aku kerjain, rupanya dia penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang rudal lelaki dan membuktikan kebenaran cerita dari novel yang dia baca.“Apa semua bentuk rudal laki begini ya…?” Amida bertanya sambil mengelus.“Eemm… Shhh… Iyyaa… Samaa…” jawab qu ke enakan
