***
Mereka tanpa pedulikan keadaan aku, para pria itu malah berbaris menjauh, mereka ada di belakang pria yang mengenjot vaginaku, mereka berantrian rapi di sana. “Hidup ini perlu kita jalani walau betapa beratnya, aku harap kamu bisa segera sembuh dan lebih tegar”, kata dokter itu setelah memberikan sebuah suntikan di lenganku. Bokep JAV Pria yang tadi hampir tidak jadi minta sepong, kemudian naik lagi, dan memasukkan penisnya ke mulutku. Aku harus segera ke depan komplek agar Alex tidak sampai masuk ke rumah, paling enggak aku bisa mencegatnya. Dokter yang baik dan hebat, aku yang sudah pasrah dengan penyakitku kini memiliki sedikit harapan.“Setelah kamu sembuh, aku akan meninggalkan tempat ini, menunggu panggilan Alex lagi”, kata dokter itu. “Sorry, semalam melihatmu terpulas, aku terpaksa ikut tidur juga”, katanya lalu bangkit dan mencari pakaiannya. Aku masih ketakutan, Alex terus menelponku, hp sengajaku silent kan agat tidak berisik. “Jangan lupa obatnya diminum”, pesan Herman. “Hahahaha”, beberapa pria yang sudah menunggu di ranjang tertawa terbahak-bahak. “Tangkap kakinya!”, perintah salah
