Pom bensin sepi. Ahmad bangun dari duduknya dan membantuku berpakaian, kekagumannya belum habis pada tubuhku, pantat, tetek, memiaw (yang belum waktunya dia rasakan) semua dia raba dan pegang. Bokep Ojol Kata si pembonceng dengan logat jogjanya. “Maklum ujan“ kata pak Abdul. ohhhhhhhhh…………”, desahku sambil tanganku mainin memiaw sementara tetek masih kebuka, meski udara dingin badanku hangat karna nafsu. “Eh Ahmad… makasi jas hujannya ya…, sini…sini, aku mau ucapin terima kasih…, kamu mau minta apa?”, kataku menggodanya. “Anjrit…. ohhhhhhhhh………… ssssssssshhhhhhhhhh………. “mbak boleh saya….”, kata pak Abdul sambil tangannya maju hendak meremas tetekku. “Panggilin Ahmad dunk pak, saya juga mau makasih sama dia”. “Yah kalian berdua kayak gak pernah liat tetek cewek aja? “Yes… berhasil” dalam hati. “Mampus loe, emang loe kira bisa ngentot gratis “, dalam hati pikirku. “Yes… berhasil” dalam hati. Matanya gak berhenti melihat tetekku dan seolah pengen meremasnya dan menjilat putingnya yang tegak karna aku mulai kedinginan. “Mampus lo liat nie tetek gue mantep kan…”, pikiran nakalku muncul.










