Lidya hanya diam saja. Bokep HD Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herlambang.Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herlambang telah merebut Mbak Indira dan sisiku. Lidya bersama Mamanya yg umurnya mungkin sebaya dgn Ibuku. Sedangkan aku tetap diam, tak memberikan reaksi apa-apa. Antara lima dan enam tahun. Bahkan Mbak Indira menjanjikan macam-macam agar aku tak terus menangis. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Bahkan badanku dgn badan Lidya sudah hampir tak ada jarak lagi. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku. Anehnya, hampir semua kawan mengatakan kalo aku sudah pacaran dgn Lidya, Padahal aku merasa tak pernah pacaran dgnnya. “Aku.., Apa yg harus kulakukan?” tanyaku tak mengerti. Namun sebelumnya dia memberitahu kalo aku harus membalasnya dgn cara-cara yg tak pantas untuk disebutkan. Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Meski sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.Sementara itu Lidya sudah menjepit pinggangku dgn sepasang pahanya yg putih mulus.




















