Kepalaku sudah tidak bisa berpikir dengan jernih. Bokep Barat masih perawan?” tersimpan keterkejutan yang luar biasa dalam pertanyaannya.Itulah kenapa selama ini aku takut. Aku terdiam di ujung tempat tidur memandang dirinya yang memasang rantai pintu kamar.Situasi ini tampak berbahaya. “Becanda kok. Kepalaku sudah tidak bisa berpikir dengan jernih. Diperawanin, terus dihamilin? Aku takut.”“Terserah kamu sayang..” jawabnya tak tahan.Aku takut untuk berhubungan seks dengannya. Berminat, Pak?” kata seorang resepsionis hotel kepada kami. Aku terus mendorong ke belakang, batangnya pun menggesek dinding vaginaku. Dia duduk tegak kemudian menyilangkan kedua tanganku sehingga membuat payudaraku terjepit di tengah-tengah dan jadi membusung. “Enak banget sayang!”Aku menunggu dengan was-was, bersiap menerima guyuran sperma di wajahku.Tapi tidak ada. “Kamu mau anak cowok apa anak cewek? “Toh meski aku suka main kasar, bukan berarti aku datang ke sini buat melecehkan kamu dong?”“Lalu buat apa kamu datang ke sini?” tanyaku to the point.“Kamu sendiri maunya aku ngapain?” dia balas bertanya. Aku bangkit, menggenggam tangannya yang memegang sabuk, lalu berlutut di hadapan selangkangannya.




















