“Nah, sekarang giliran kamu Sayang.. Vidio XNXX Dia mungkin juga tidak tahan, lalu mencium mulutku dengan lahap, terus dia memegang penisku, dikocok-kocoknya penisku, kemudian dikulumnya penisku yang besar itu. sini aku bantu.. kamu sungguh suami yang pengertian.. mau keluar Sayang..”Aku memejamkan mataku. kok.. Tapi demi masa depanku, aku merelakan nasibku yang malang.Lalu dia berdiri diantara kepalaku, kemudian pelan-pelan dia jongkok di atas wajahku, kurasakan vaginanya menyentuh hidungku. Kira-kira 1 menit kulihat air kencingnya kembali memancar dashyat, sambil kencing dia menggosok-gosokkan vaginanya ke seluruh wajahku. Tak lama kemudian air kencingku menyembur masuk ke dalam mulutnya. buka aja dasternya biar nggak basah nanti..” kataku sambil membuka dasternya dan terpampanglah tubuhnya yang indah, susunya yang besar dan perutnya yang datar. Son.. Orang tuanya menolak lamaranku karena aku miskin. kamu orangnya lembut juga ya Son..? Cewek-cewek yang mandi di sungai biasanya mengajakku untuk mandi bersama. mau keluar Sayang..”Aku memejamkan mataku. Dan sepertinya kamu orangnya baik dan sabar.

