Nih,” katanya sambil mengasongkan toketnya ke depan.“Diemut juga boleh Wan.” tambahnya.Aku yang sudah mabok alkohol, semakin pusing karena ditambah mabok kepayang akibat tantangan Mpok Anah.“Boleh pok?” tanyaku lugu.“Dari dulu kan Mpok udah pengen buka “segel” Irwan. Usianya saat itu kira-kira 38 tahunan.Sebagai tetangga sebelah rumah, aku cukup akrab dengan semua anggota keluarga, sehingga aku bisa keluar masuk rumahnya dengan leluasa. Bokep Indo Live Irwannya aja yang jual mahal.” katanya sambil memegang kepalaku dengan tangan kirinya dan menekan kepalaku ke arah toketnya.Aku pasrah, perlahan mukaku mendekat ke arah toket kirinya yang sudah dikeluarkan dari bra itu. Besok mau lagi nggak?” tantang mpok Anah.“Mau dong pok, siapa yang nggak mau memek enak kayak gini.” jawabku sambil mengecup bibirnya. Enak banget deh tadi pok.” kataku.“Sama-sama Wan, mpok juga terima kasih udah dikasih perjaka kamu. Mpok Anah telah memberi pelajaran yang sangat nikmat. Aku masuk lewat pintu belakang karena memang sudah akrab sekali. Dia menatapku dengan tajam, lalu bertanya.“Wan, kamu bener-bener pengen ngeliat memek mpok?”Aku mengangguk, karena pertanyaan




















