Mbak Lita minta maaf karena tidak bisa mengantarku ke Airport, ada pemotretan iklan, sebenarnya dia ingin mengajakku juga karena pemotretannya dilakukan di Puncak. Film Porno “oke say, kamu turun deh gabung kami” kata Lita pada suaminya via telepon. Kami saling terdiam sesaat, hanya sorot mata penuh arti yang berbicara.Begitu terdengar suara gemericik air shower yang sudah dinyalakan, serta merta Pak Jacky menarikku dalam pangkuannya. Beberapa menit kemudian dia meninggalkanku sendirian di kamar itu, untuk kembali ke pelukan istrinya yang tinggal satu lantai di atas kamar ini. Orgasme kedua dia alami, padahal aku belum apa apa. “good idea, lagian jam segini nggak baik dilihat orang, ntar dikirain wanita apaan” Pak Jacky menimpali pertanda setuju. “kamu gila…gilaaaaaaaaaaaaaaa” Begitu hubungan telepon terputus, kulempatkan telepon ke ranjang dan langsung saja kuambil kendali, tubuhku dengan liar bergerak menari nari naik turun diatas Pak Jacky, diapun mulai berani mendesah, begitu juga aku.




















