Pak Kahar mengeluarkan benda itu dari tasnya, yang menghubungi adalah ayahnya, Pak Heryawan. Bokep Indonesia “Jangan Pak…jangan disana” Ivana mengiba sekali lagi
“Hushh-hush-hush tenang Non, enjoy aja, cuma pegang-pegang aja kok !” kembali Imron melumat bibir Ivana untuk membungkamnya. “Ohhh…!” jeritnya kecil ketika sperma itu nyiprat ke wajahnya. “Sabar yah Non, sabar !” Pak Mamad menenangkannya sambil membelai rambut gadis itu, dia dapat merasakan genggaman tangan gadis itu yang makin erat karena telapak tangan mereka saling genggam. Entah mengapa Ivana merasakan suatu gairah timbul dalam dirinya atas perlakuan ini, sebuah perasaan yang tidak bisa dia tahan, hasrat liar dalam alam bawah sadarnya mulai timbul menggusur akal sehat dan hati nuraninya.Setelah beberapa saat Pak Mamad makin menggelinjang, orang tua itu menggumam tak jelas dan akhirnya crrt…crrt…Ivana kaget merasakan ada cairan beraroma tajam yang tiba-tiba memenuhi mulutnya, dia langsung melepas penis itu sehingga sisa cairan itu menyemprot ke wajahnya, juga membasahi tangannya. Sebentar saja tangan-tangan hitam kasar itu sudah berkeliaran di pelosok tubuh Ivana.




















