Karena sudah dipengaruhi obat, Kiani tak berusaha bangkit.“Enghh…” desah Kiani selagi tubuhnya bergulung dari posisi menyamping ke telentang.Tanpa dapat melawan, tangannya bergerak sendiri mencengkeram payudaranya yang besar. Sambil memegang senjata terkokang, Kiani pelan-pelan melebarkan pintu sementara rekan-rekannya menyalakan senter.“Polisi!” teriak seorang petugas selagi mereka berlima masuk sambil menodongkan senjata. Bokep Japan Posisi kedua kakinya merentang membentuk huruf V terbalik. Aku aja lebih seneng lihat kamu kayak gini. Kiani merasakan salah satunya memukul tengkuknya. Buka! Di dekatnya terlihat kemben dan rok mini merah, keduanya bekas disobek paksa. Namun di antara teriakannya, terselip satu erangan yang dianggap orang-orang sekelilingnya sebagai tanda Kiani mulai terbawa birahi. Orang keempat dan kelima menggenggam tangan kiri dan kanan Kiani dan memaksa Kiani mengocok kemaluan mereka. Hanya rambutnya saja yang tidak diapa-apakan.“Apa… apa-apaan ini…” bisiknya kepada diri sendiri. Manusia hina! Mau teriak jelas tidak bisa karena mulutnya tersumpal celana dalam. Salah seorang di antara mereka kemudian mencubit-cubit putingnya, membuat Kiani meringis walau cubitannya tidak keras.










