Saat itu aku bekerja sebagai staf administrasi. Bokep Montok Tak tahan dgn permainan tanganku itu, tiba-tiba Vionita melenguh dgn agak ditahan.“Wah.. Aku yang di belakangnya manut saja, karena memang kami berdua sudah sangat on.Setiba di ruangan tersebut, langsung saja kulumat bibir tipisnya.. Kerasan kerja di sini?” pertanyaan yang benar-benar retoris, hanya sebagai ice breaking. “Lumayan lah..” jawabnya sambil menyodorkan kue kecil,“Mau Mas..?” Aku ambil biskuit pemberiannya dan mulailah pembicaraan mengalir lebih lancar. Aku sendiri tidak jauh dari menggenggam pantatnya yang sintal di balik jeansnya, sambil sesekali menggesekkan batangku ke arah vaginanya. Masuk, kemudian keluar dan kembali masuk, demikian beberapa kali, untuk memberikan space yang cukup agar penisku bisa leluasa di dalam lubang surgawi tersebut. Setiap aku lihat Mas, pandangan Mas, dingin, seakan tidak menghargai keberadaan aku”“Ah itu perasaan Vionita saja, aku tidak begitu kok, kalau tidak percaya tanya saja sama karyawan yang lain, Aku ini tipenya periang loh..” obral aku. Perusahaan aku terbilang kecil, hanya memiliki karyawan di bawah 10 orang saja.Kehidupan seksual




















