Setelah sekujur tubuh Dian penuh dengan luka dan bekas merah, ia pun jatuh pingsan karena kesakitan.Ketiga preman itu melirik Felia yang sedari tadi mereka ikat di kursi meja makan.“Mainan yang satu udah abis bro, mau maen yang satu lagi. Lalu si Kumis yang gantian menampar pantat Dian yang sebelah kanan. Bokep Ojol Bulls**t! Itu sumber penghasilan saya satu2nya.”Beberapa saat setalah mengucapkan kata2 itu, saya hening. Ia kemudian membuka tas si Hitam dan mengambil sebuah cambuk kulit. Cambukan demi cambukan menghajar pantat Dian, meninggalkan garis-garis merah. Saya baru menyadari belakangan bahwa saya salah bicara. Selama ini, cewe kurang ajar ini gak pernah hormat sama kita! Setelah si Hitam dan si Kumis menjauh dari Dian, si Hitam mengayunkan cambuknya ke arah pantat Dian. “Bos, dia mau langsung maen kasar nih, gak suka kali dia kalo cuma dielus doank!” ujar si Botak sambil tertawa.




















