Ia tampaknya tulus memberikan bantuan tenaga dan juga mau menemani putriku yang tanpa pamrih itu. Aku terenyuh melihatnya, ayah kandungnya saja sudah tak pernah menciumi putrinya. Bokep Mom Namun Bang Roji pun bergerak bangun dan mengangkat kedua kaki dan menekuk lututku. “Pa…papa kenal dengan satpam yang item dan gendut itu pa?” tanyaku. Mungkin sudah capai saat dibawa keliling sore tadi jelasku. Aku sich setuju saja sebab tidak mungkin bagi kami akan menghabiskan makanan itu. Diam diam dalam hatiku merasa iri akan perhatian dia pada istrinya juga rasa tanggung jawabnya pada keluarganya. Barulah ia mau pulang setelah di bujuk Bang Roji. Dia juga semakin antusias mendengar penuturan aku. Aku merasa dia tidak akan bertindak aneh-aneh padaku. Akupun beralasan gak enak meninggalkan pekerjaan yang telah aku rintis dan memulai yang baru lagi ditempat lain,apalagi kini kami sudah memiliki rumah yang harus kami selesaikan cicilannya.
