Syeni mengubah posisi bersandarnya bergeser makin ke tengah dipan dan aku mengikuti gerakannya agar mulutku tak kehilangan putting yang menggairahkan ini. Hah ! Film Porno Rapi kembali. Aku langsung memberi isyarat untuk diam. Dipannya berderit setiap aku melakukan gerakan menusuk.Sadarkah kau? Syeni bergoyang bagai naik kuda . Syeni kontan membisu. Syeni rupanya tahu kebingunganku. Ketika rintihan Syeni makin tak terkendali, aku khawatir kalau kedua suster itu curiga. “Maksud Ibu, ingin saya yang periksa” kataku tiba2, seperti di luar kontrol. Silakan duluan”
“Baiklah, kita duluan ya”
Aku amati mereka berdua keluar, sampai hilang di kegelapan. Tanpa membuka cup-nya, aku hanya menyelipkan kedua telapak tanganku. Aku bangkit. Pertanyaan yang biasa. biasa-biasa aja” Ah mata sipit itu .. ini ..bukan Bu . Sampai di ruang periksa Syeni langsung memelukku, erat sekali.




















