Tepat pada jam yang telah kita sepakati ia telah mengetuk pintu pavilionnya. Bokep Live Ketika alat kejantanannya yang hitam besar ia sorongkan kepada Daissy, rasanya ia seperti mendapat anugerah.Daissy mencium-ciumi, dan mengusap-usapkannya di wajahnya, lalu menjilati, dan mengulumi ujung kepalanya, hingga akhirnya mulai mengemut-emut semuanya di mulutnya. Wajah laki-laki itupun tidak terambil oleh kamera. Tapi terlihat ia sedang berlutut di depan seorang laki-laki yang duduk di atas sofa. Maklumlah tahunan juga mereka sudah berpisah. Kemudian diajaknya Daissy sama-sama ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi rupanya Erick ingin menggoda Daissy dulu.Ditahan-tahannya kemaluannya itu sehingga tidak sepenuhnya masuk, sambil digosok-gosoknya di bibir kepunyaan Daissy. Kadang-kadang karena belum berpengalaman sempat ia tampak terselak.Tapi kelihatannya tidak apa-apa, malah ia tersenyum senang saja. Menurut ceritanya, ketika Erick sekali lagi memintanya untuk berhubungan intim, Daissy berhasil memberinya sebuah kejutan. Terutama terhadap diri Erick.“Kenapa?” Tanya Daissy dengan nada bercanda, “Sofanya rusak ya?”Setelah terdiam sejenak Erick menerangkan,“Bukan gitu, ternyata pernah ada yang motret kita berdua dalam pose yang rawan.”Seketika bulu
