Baru saja aq memasang ikat pinggang, Iin menghampiriku sambil berkata,Telepon aq ya..!Ia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yg disobek sekenanya. Ke bawah lagi: Turun. Bokep Crot Ia malah melengos. Ia tersenyum. Pasti terburuburu. Kesempatan tdk akan datang dua kali. Bau tubuhnya tercium. Atau janganjangan ia tdk masuk ke salon ini, hanya purapura masuk. Iin datang. Siapa Mbak..? Aq tertipu. Hap.Mau pijit lagi..? Bau tubuh wanita setengah baya yg yg meleleh oleh keringat. Sengaja kuperlihatkan agar ia dapat melihatnya. Tapi ia dingin sekali. Aq lupa kelamaan menghitung kancing. Ada sekatsekat, tdk tertutup sepenuhnya. Sekarang sudah lebih lancar. Sampai ia selesai mengelap bagian belakang pahaku dan berdiri. Aq masih termangu. Tetapi aq masih betah di dalam angkot ini. Massage, boleh. kataku makin berani.Kemudian aq merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. kata wanita setengah baya itu.Aq tengkurap. Lihatlah ia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya. Benarkan kesempatan itu lewat. Semua orang bebas masuk asal punya uang. Seakan sengaja memainkan Si Penis.
