Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Ayu menggeliat kegelian. Bokep Family “Esshh.. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Ayu menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan liar seakan-akan tidak mau kalah dengan permainan lidahku ini. Ayu pun lalu membalasnya sambil memelukku erat-erat. Kulihat Ayu sangat menikmati sekali permainan ini. “Napsu makan dong, gua kan belum sempat makan siang!”
Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti bosku pergi makan keluar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. crett.. Ayu menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.




















