Aku nyaris tak bisa menahan klimaks, namun aku harus membuatnya orgasme untuk kedua kalinya. Oh iya, Perkenalkan nama saya Urip, 30 Tahun, berkeluarga dan tinggal di wilayah jakarta timur. Bokeb ia mengambilkanku minuman dan menyorongkan gelas ke bibirku. “Cuek aja Urip, kita kan ada tugas bikin outline..” Memang kebetulan aku dan Jenni satu group dengan 3 orang lainnya, tetapi tugas itu sebetulnya bisa dikerjakan besok siang. Jenni membalas tidak kalah hotnya. Jenni berteriak teriak nikmat. elo membuat gue gila..”
“Sama.., gue berterima kasih elo menjaga gue..”
“Gue sayang kamu Jen..” Pemirsa, begitulah ceritanya. Perlahan kuturunkan CD-nya. Lalu entah bagaimana ceritanya aku sudah memeluknya.“An, jangan nangis, entar orang orang pada dengar” Bukannya mereda, tangisnya malah makin keras. Tangannya juga sudah menggenggam senjataku yang mulai mengeras.“Uh.. tuh..” kataku sambil menunjuk Remi yang sedang asyik ngobrol dengan peserta lain. Akibatnya pantatnya terangkat tinggi dan Jenni menjerit nikmat. Dari bawah aku lihat wajahnya mendongak ke atas menahankan nikmat.
