“Mau ke mana bang?” jawabnya dengan nada yang sangat lembut. Vidio Sex Rianti hanya tersenyum dan berkata “Lihat nanti bang, takut ada acara mendadak aja…” Dia pun berjalan meninggali kios kami. “Oh… Bentar ya… Masuk aja dulu…” wanita yang ku yakini adalah ibunya Rianti ini mempersilahkan aku masuk ke ruangan tamunya, dan ia kemudian masuk untuk memanggil Rianti.Ruangan tamunya lumayan besar, kursinya dari jati dan kulihat beberapa foto keluarga yang terpasang di dinding, Rianti, ibu dan ayahnya, dan seorang gadis lebih muda dari Rianti yang mungkin adalah adiknya. Tangisnya makin keras, aku pun segera mengalunginya belati dan menyuruhnya untuk tidak ribut. Sedangkan ayahnya masih belum pulang dari dinas, entah apa yang terjadi bila ayahnya tahu keadaan ini. Aku pun mengancamnya untuk tidak melawan, ku lepaskan semua ikatannya dan langsung menghajarkan pukulan tepat di perutnya agar ia tak bergerak. Merasa vagina nya sudah sedikit terbuka, aku tambahkan jari tengahku mengoboknya. “Tapi…” belum sempat selesai bicara, Rianti sudah menjauh, dan aku tidak mungkin mengejarnya melewati
