“Kata siapa?” katanya. Bokep Mama Ternyata kamar dikunci. Lama kelamaan vaginanya semakin basah sepertinya mempersilakan rudalku masuk lebih dalam. Nggak apa-apa deh yang penting sudah masuk sasaran tembak. Kemudian kucium mulut dan kujilati sekitar telinganya, aku tidak berani mencium lehernya karena masih ada sisa balsem, bukan terangsang yang kudapat malah kepedasan nanti.Aku tidak berani memegang rudalku, karena tangan bekas memijat tadi terkena balsem bekas kerokan yang ada di punggung istriku. Ya sudah, aku coba tarik-tekan dengan “space” yang kecil tadi, dengan kesabaran akhirnya semakin basah dan.. Saat ini rudalku sudah siaga satu, nampak seperti joystick. Semua alasannya masuk akal, sehingga dengan berat hati aku menyetujuinya untuk kembali bekerja di kantor yang sama. “Nggak. Yah kecuali kalau cowoknya memakai obat atau si Cowo sudah pengalaman alias nggak perjaka. Mungkin lebih tahu dari tamunya, soalnya dia berusaha agar secepatnya ejakulasi, khan prestasi kerjanya di situ.Aku bersihkan “rudal”ku dan labia minoranya dengan GT MAN-ku.
