Aku berhenti sejenak untuk menikmati denyutan-denyutan yang timbul akibat kontraksi otot-otot dinding nonok Ines. Bokep Jilbab/Hijab Kembali ke rumah sudah hampir tengah malem, tadi kita selain makan santai2 di pub dulu.Di kamar kita langsung melepas pakaian masing2 dan bergumul diranjang. “Ih, kayanya besar ya mas, keras lagi”, dia mulai meremas selangkanganku. “maas..”, hanya itu yang bisa keluar dari mulutnya saking dahsyatnya kenikmatan yang dialaminya bersamaku. Pahanya begitu mulus. Satu, dua dan tiga enjotan mulai berjalan lancar. Aku mempercepat goyanganku ketika kusadari Ines hampir nyampe. Ketika sampai waktunya harus menentukan aku tidak memilih siapapun.Ines hanya tersenyum ketika aku menyatakan alasanku tidak memilih, “Kan aku maunya milih Ines tapi gak bisa”. Jari tengahku mempermainkan itilnya yang sudah mengeras. Ines terengah-engah merasakannya. Melihat reaksinya, aku mempercepat gerakanku. Dari pertama kita ketemu, aku sudah tertarik dengan kamu Nes”. Aku menciumi bibir nonok nya, mencoba membukanya dengan lidahku. Pinggul nya diangkat tinggi-tinggi sementara kedua tangannya menggapai pantatku dan menekannya kuat-kuat.
