Adel tetap diam saja dengan perlakuanku. “Waduh makin kisruh nih ajdinya aku” batinku.“Nonton dari samping gak enak om, Adel duduk disini gakpapa kan om?” katanya. Bokeb Tanganku tidak mau tinggal diam. Aku makin tidak perduli lagi, dan sudah tidak malu-malu untuk menyentuh mengelus paha dan bokongnya, lubang anusnya kuusap dengan kedua jari telunjuk.“Aaahhh…om geli om…enak om…terus om…” erangnya manja. Ketika perlahan aku membuka mata aku kaget bukan main ternyata Adel sudah di depan TV dan menonton film yang sedang aku tonton tadi. Lampu hijau benar-benar sudah menyala kataku dalam hati, aku senang sekali siang ini.Kini Adel sudah tidak memakai apa-apa lagi disekitar pangkal pahanya. Aku semakin gugup, aku harus memijat paha mulusnya. Indah sekali, tanpa ditumbuhi bulu. Setiap kali ku sentuh Adelia bergelinjang, dan ada kedutan kecil disekitar bokongnya. Ukurannya cukup lumayan sekitar 98 m3, dengan 3 kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, serta living room yang cukup luas. Bahkan sampai lubang anusku pun dijilatinya, aduhhhh nikmatnya. Seketika aku langsung menutup
