kata gue sambil dengan tiba-tiba mendorong tongkol gue maju dengan kekuatan penuh. Bokeb Umi nggak punya pilihan lain. Terang aja gue tersentak, tapi gue sendiri gak bisa berbuat apa-apa lagi! Tapi nggak kapok juga temen gue itu. Terasa sempit banget dan kering. Yani mengerang hebat waktu tali pancing gue gulung sampai menarik tiga titik peka itu. Dia cepat-cepat menggerakkan tongkolnya maju mundur. Dia kagak tahu kalo lakinya lagi maen sama Linda, tante Chinese yang gatal ! Ia menjerit lagi waktu selangkangannya yang ditutupi celana dalam putih digebuk sampai bunyi berdebuk. Malah, wajah imut-imutnya juga ikut basah. Yani nggak sempet mengelak, waktu tongkol gue tempelkan ke mulutnya dan gue paksa dia mengulumnya. Hanya beberapa saat saja, mobil pun berjalan. Tapi yang paling asyik, gue merasa tongkol gue di dalam memiawnya seperti dibasahi cairan hangat. Belakangan gue tahu yang hangat itu darah keperawanannya.
