“Ya masih untung lah mantan tunangan anda masih inginkan tanggung jawab” kataku.“Sebenernya dia dulu pernah mohon ML sama aku, namun aku tolak Yan. Nisa ikutan tertawa.“Rian, anda dah pernah ML gak ?” tanya Nisa menyelidik. Bokep Arab Walaupun aku dah ngantuk, tapi sulit sekali aku memejamkan mata.Sekitar 15 menit kemudian, Nisa keluar dari kamar dan mendekat ke aku. Dia terdiam sejenak, lantas menjawab “Ya gitu deh.” jawabnya. Tapi sesudah kukecup Nisa masih menutup mata dan menyorongkan bibirnya ke aku. Gak terdapat yang inginkan punya anak kalo MLnya ga enak ato sakit” kataku bercanda. Dari bibirnya, pipi, leher dan payudaranya. Payudaranya mancung kedepan dengan pentil yang besar !Aku sangat merasakan meremas-remas payudara Nisa, terkadang aku memainkan pentilnya. Hmmm… ternyata Nisa benar-benar terangsang, memeknya sudah paling basah.Sekarang aku memegang memeknya dari depan. “Aduh sorry Rian, aku jadi ngerepotin banget” katanya. Malem-malem lagi !” tanyaku. Perkataan Nisa laksana menghapus keraguanku entah kemana. Hmm.. Gila, asik banget payudaranya. Dia hanya tersenyum kecil. “Aku dah tahu anda emang
