Dan sekarang Khira lebih sering meneleponku di rumah maupun di tempat kerjaku. Bokep Thailand “Mau nge-chat yah?” tanyaku sambil tersenyum pada si Emily. Setelah kubuka semua penghalang kemaluannya langsung kubuka lebar kakinya dan wajahku tertanam di selangkangannya. Mungkin Emily mendengar apa yang telah diucapkan oleh Khira. Aku mencoba untuk melihat ke bawah, ternyata lidah Khira di bagian kepala dan lidah Emily di bagian bijiku. “Jacky… ooohh… Jacky… terusss… ooohhh…” nikmat Eve terdengar. Kupanggil Eve ke sampingku dan kubuka dengan tergesa-gesa kaos dan BH-nya. Si Eve bertanya padaku sambil tersipu,
“Jacky, boleh nggak kalau kami lihat barangmu?”
Aku tersentak dengan pertanyaan itu. “Memangnya kalian tidak tahu kalau si Gamha sedang pulang kampung dua hari yang lalu?” lanjutku lagi.Kali ini yang bule berambut sebahu dengan kesal menjawab, “Kurang ajar si Gamha, katanya bulan depan pulangnya, Jepang sialan tuh!”
“Eh! Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara si Eve,
“Jacky, boleh kami main internetnya?”
“Silakan,” jawabku.
